https://kampusmilyarder.blogspot.com/2016/01/saya-gak-bisa-ikut-karena-anu-anu.html

SAYA GAK BISA IKUT, KARENA ANU ANU..
Seperti pernah saya sebutkan sebelumnya, sejak tahun 2000 an hingga sekarang, saya berkomitmen meng-upgrade keilmuan saya dengan janji mengikuti training/pelatihan minimum 2 kali dalam setahun. Rata-rata saya mengikuti 3 – 4 kali training dalam setahun. Training lho, bukan seminar.
Apa bedanya? Jelas: DURASI dan KEDALAMAN ilmu. Biasanya seminar hanyalah kulit atau preview saja. Training yang saya ikuti minimal 2 hari, kadang sampai 7 hari (menginap). Biaya? Tentunya diatas 3 juta per sekali pelatihan, belum termasuk akomodasi dan transportasi diluar kota.
Semakin lanjut usia, semakin malas kita belajar, betulkah? Sama, saya juga penginnya langsung pintar, tapi orang bule bilang “Opo Tumon..?!” (mana mungkin?).
Dulu….
Untuk menghindar dari tawaran training (yang bagus sekalipun), biasanya saya mencari alasan seperti:
• “Pengin sih, tapi gak bisa ikutan, karena pas ada jadwal nganu..”
• “Jauh banget..! Kapan diadain disini..?”
• “Mahal ahh, ntar tunggu yang gretongan aja.”
• “Ahh… percuma ikutan, teori doank.”
• “Yaah, ntar aja daftarnya, gak sempet sekarang..” (gak pernah daftar)
• “Sibuk jagain anak euy…”
• dan segudang alasan untuk menunda atau menolak.
Hebat ya buat alasannya.
Setelah insyaf…
Saya sadar bahwa saya sendiri yang rugi saat saya tak mengikutinya. Kawan-kawan yang lebih dahulu action, mereka sudah lari kemana-mana, sedangkan saya hanya jalan di tempat. Setelah saya berubah, saya berkomitmen. Jika ada training yang bagus, apa yang saya katakan dalam hati: “Tranfer dulu, atur yang lain kemudian. Paksakan..!!”. Kecuali memang benar ada ‘sebab’ (bukan alasan) yang tak bisa ditinggalkan.
Kerjaan..?
Gak ada habisnya kerjaan kita. Saya akan balik bertanya, “Kalo kamu sakit, bisa gak ditinggal kerjaannya?”. Jawabnya, “Ya mau gak mau kalo itu..”. Nah, anggap aja Anda sakit, tinggalkan..!
Uang..?
Kalo Anda atau orang terkasih Anda (maaf) opname di rumah sakit, mau gak mau Anda akan cari duitnya. Bahkan duitnya gak kembali dalam bentuk keilmuan. Koq bisa? Karena kepepet. Nah, pepetkan diri Anda untuk sukses.
Istri saya pernah saya paksa ikut training 3 hari 2 malam menginap saat anak pertama saya berusia kurang dari 1 tahun.
Jadi apa alasan Anda untuk menunda? Pastikan kreatif dan tiada duanya…
Saya ulangi lagi biar tandes: “Musuh terbesar kesuksesan hanya 2, ALASAN dan PENUNDAAN. Tanpa TAPI, Tanpa NANTI.”