Belajar Dari Sang Ahli Ibadah

Inspiring Story
Oleh : Shidiq Rahmanto
@cdq_kun

--------------------------------------------------------------------------------------------------
Belajar Dari Sang Ahli Ibadah
 
Dikisahkan bahwa ada seorang ahli ibadah bernama Isam bin Yusuf, dia sangat warak dan sangat khusyuk ibadahnya. Namun demikian dia selalu khawatir jika ibadahnya kurang khusyu dan selalu bertanya kepada orang yang dianggapnya lebih baik ibadahnya, demi untuk memperbaiki dirinya yang selalu dirasanya kurang khusyu.     

Pada suatu hari Isam menghadiri majlis seorang Abid bernama Hatim Al-Asam dan bertanya: "Wahai Aba Abdurrahman (Nama gelaran Hatim), bagaimanakah caranya tuan sembahyang?"
Berkata Hatim: "Apabila masuk waktu sembahyang, aku berwudhu zahir dan batin."
Bertanya Isam: "Bagaimana wudhu batin itu?"    
Berkata Hatim: "Wudhu zahir sebagaimana biasa, yaitu membasuh semua anggota wudhu dengan air. Sementara wudhu batin ialah membasuh anggota dengan tujuh perkara:    
-  Bertaubat    
-  Menyesali dosa yang telah dilakukan    
-  Tidak tergila-gila dengan dunia    
-  Tidak mencari atau mengharapkan pujian dari manusia    
-  Meninggalkan sifat bermegah-megahanan    
-  Meninggalkan sifat khianat dan menipu    
-  Meninggalkan sifat dengki    

Seterusnya Hatim berkata: "Kemudian aku pergi ke Masjid, kukemaskan semua anggotaku dan menghadap kiblat. Aku berdiri dengan penuh kewaspadaan dan aku bayangkan Allah ada di hadapanku, syurga di sebelah kananku, neraka di sebelah kiriku, malaikat maut berada di belakangku. 
Dan kubayangkan pula bahwa aku seolah-olah berdiri di atas titian Shiratul Mustaqim dan aku menganggap bahwa sembahyangku kali ini adalah sembahyang terakhir bagiku (kerana aku rasa akan mati selepas sembahyang ini), kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik.
 
Setiap bacaan dan doa dalam sembahyang, aku faham maknanya, kemudian aku ruku dan sujud dengan tawadu (merasa hina), aku bertasyahud (tahiyat) dengan penuh pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas. Beginilah aku bersembahyang selama 30 tahun.    

Apabila Isam mendengar menangislah ia sekuat-kuatnya kerana membayangkan ibadahnya yang kurang baik bila dibandingkan dengan Hatim.
===============================================================
Sungguh malu rasanya ketika melihat diri kita ini yang masih terlena akan dunia
Tidak sedikit pun memikirkan dosa
Dan banyak lalai dalam beribadah, Astagfirullah...

Semoga kita semua di jauhkan dari sifat lalai terhadap nikmat-nikmat yg Allah berikan,
Terutama nikmat sehat dan waktu luang.
Dan selalu didekatkan dengan sifat zuhud terhadapa dunia.
Karena seperti kita tahu bahwa dunia ini hanyalah sementara.

"Kalau datang waktu sore jangan menanti waktu pagi. Kalau tiba waktu pagi jangan menanti waktu sore. Gunakan sebaik-baiknya waktu sehatmu untuk waktu sakitmu dan masa hidupmu untuk waktu matimu. ” ibnu umar"
زُيِّنَ لِلَّذِينَ كَفَرُوا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَيَسْخَرُونَ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا ۘ وَالَّذِينَ اتَّقَوْا فَوْقَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ وَاللَّهُ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia dari mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.
(QS. Al Baqarah: 212)
------------------------------------
Official Account 
Fanpage    : Forkib
Twitter       : @forkib_banten
Blog            : forkib.blogspot.com
WhatsApp : +6281315181786
BBM           : 52320057
-Div. Dakwah dan Kaderisasi, Forum Komunikasi Ikhwah Banten-

Related

Renungan 1801833755304463408

Post a Comment

emo-but-icon

Translate this blog!

Terpopuler

Update!

Komentar

Dapatkan Lebih Cepat

Friends Added

Total Pengunjung

Blog Archive

Sedang Hits

item