Sebuah Kisah Anak Yatim

Sebuah kisah anak yatim
By : Agung tri Budi Setianto

Telah aku lewati 7 bulan dengan berbagai pengalaman ilmu dan manfaat yang telah diberikan Guru besarku,banyak yang bilang mimpi itu hanyalah sesuatu yang tidak akan terjadi ketika kita tidak melakukan sebuah action ataupun usaha untuk keluar dari zona nyaman, kisah ini adalah sebuah kisah singkat tentang perjalanan dan cerita kami bersembilan dalam meraih impian dan mewujudkan suatu visi yang telah kami tulis bersama,di kota bogor dan Jakarta adalah saksi bahwa Kami pernah alami sebuah ujian mental dan hati.

Bagi banyak orang anak Yatim adalah seseorang yang harus dibelas kasihani dan kadang saya temui sampai meminta minta dan mengatas namakan yatim untuk mencari nafkah seakan akan anak yatim adalah anak yang tidak mampu untuk hidup tanpa belas kasihan orang banyak, sebuah pelajaran baru bagi saya ketika saya mencoba untuk membuktikan bahwa tidak selamanya saya menjadi yatim yang diberi namun bisa memberi untuk siapapun, impian ini saya tanam di pikiran saya ketika banyak orang diluar sana mulai ragu kepada kami bila kami berucap bahwa kami adalah anak yatim.

Teringat pada waktu itu disiang hari saya mampir untuk membeli makan siang untuk  Guru bisnis saya di asrama, saat itu di kedai Maradeka yang menjual masakan Makassar tidak jauh dari terminal dekat asrama saya,pada waktu itu saya berbincang kepada pemilik kedai yang tidak lain orang Makassar hanya bermodal berani dan nekat saya pun langsung mencoba bertanya kepadanya sebab ada sebuah hal yang harus saya lakukan di hari Jumat yakni mengerjakan sebuah sedekah namun ikhlas tanpa meminta apapun untuk dibayar,berikut percakapan saya bersama pemilik kedai

Saya: pak permisi maaf mengganggu waktunya,bolehkah saya berbincang sejenak?

Pemilik: oh silakan silakan dengan senang hati,apa yang mau adik bincang kan?

Saya: (sedikit gugup ) pak besok kalau saya boleh tau besok buka jam berapa kedai ini?

Pemilik: jam 8 sudah buka biasanya dek, ada apa memangnya mau bawa rombongan kemari?(bercanda dan tertawa)

Saya: (tersenyum) begini pak kalau diperbolehkan oleh bapak saya mau membantu disini apapun akan saya kerjakan dengan sungguh sungguh pak, dan saya tidak usah digaji serta saya hanya membantu di hari Jumat esok,bolehkah pak?

Pemilik:(mulai terdiam dan ragu) kenapa Adek mau bantu disini tapi tidak mengharap imbalan?darimana Adek ini?

Saya: perkenalkan pak saya Agung tri budi pak bisa dipanggil Agung ,saya seorang pebisnis yang sedang belajar bisnis di MEC Yatim Mandiri,kebetulan tempat kuliah saya di AL Amin store laladon,dan asrama saya di kompleks ipb2 pak,saya mau membantu bapak di hari Jumat esok sebab besok saya berkomitmen untuk bersedekah pak namun berhubung saya tidak memiliki uang untuk sedekah saya hanya bisa sedekah fisik dan tenaga pak untuk membantu orang lain tanpa dibayar sedekah ini saya sebut Sedekah Bisnis di hari Jumat,dan saya terinspirasi sebuah kisah yang diceritakan Guru saya bahwa ada tukang becak yang setiap Jumat menggratiskan penumpang naik becaknya dan pada suatu saat tukang becak itu dinaikkan haji oleh penumpangnya karena sosoknya yang berbeda dari tukang becak yang lain pak,di samping itu ada juga yang membagi sembako tiap Jumat gratis, nah saya ingin bantu bapak bagaimana? Apakah boleh?

Pemilik: (mengusap air mata) dan berkata boleh dek boleh silakan datanglah kemari besok,akan saya ajarkan membuat masakan Makassar nanti dek,sebab saya terus terang saya ragu dan tidak percaya pada rayuan meminta minta dari anak yatim kemarin ada 2 orang anak yatim yang meminta sumbangan kepada saya dan saya menolaknya sebab telah banyak anak yatim yang mengatas namakan yatimnya,namun Adek Agung sangat berbeda sekali saya hari ini dapat pelajaran meskipun singkat waktu ini, apakah Adek sendirian di asrama atau Adek mondok ?

Saya: saya bersama sahabat saya pak kami berjumlah 9 orang masing masing dari kota berbeda dan kebetulan saya dari Jawa pak sebagian dari Bogor Sunda pak, teman saya juga melakukan kegiatan sama pak kami bersedekah di tempat yang berbeda

Pemilik: siapa nama Guru Anda dek ? saya kagum akan beliau

Saya: namanya pak Boni shallehudin dan pak Jamil azzaini beliau adalah Guru yang saya kagumi,pernahkah bapak dengar nama itu?

Pemilik: belum dek yang saya tau hanya di TV saja

Saya; baiklah pak besok saya akan ceritakan siapa mereka,besok saya akan ke sini terimakasih pak waktunya(sambil membayar makanan )

Pemilik: besok saya tunggu dek,saya kenalkan juga ke kerabat saya disini ( dengan wajah sumringah)
Saya; siap pak laksanakan ( tersenyum )

Kisah diatas telah tergambarkan bahwa ternyata ada seseorang yang tidak mempercayai anak yatim dan saya juga sangat belajar bahwa telah banyak anak yatim yang disuruh meminta minta dengan mengatasnamakan  yayasan atau lembaga.

Saya bersama sahabat saya dibogor ini memiliki target impian yang berbeda, seperti saya ingin menjadi trainer,sahabat saya andik menjadi penulis,agus pemilik toko sport dan lapangan futsal,nizal dan fariz pemilik usaha dibilang kuliner,Basri pemilik usaha herbal dan dia ahli dalam kimiawi,Cokro menjadi Guru yang hebat,Ali pebisnis property dan Coach,Rasidi pemilik swalayan

Harapan saya semoga kita bisa mewujudkan impian itu meskipun tidak sekarang agar saya bisa berikan yang terbaik kepada yayasan yang telah memberikan kami pendidikan agama dan bisnis Islam secara menyeluruh, tidak lupa juga saya berterima kasih kepada beberapa orang yang membuat saya banyak belajar dari ustad yang ajarkan ilmu agama serta kepala asramaku pak Aris ,akademi trainer, dan kubik yang saat ini aku sedang belajar untuk tahu tentang training secara luas.

Pada bulan ini pun kami berpencar ada yang bisnis dibogor dan sedang magang. 6 bulan pendidikan telah kami lalui  bersama tibalah saat dimana kami akan jalani kisah kami masing masing dikemudian hari dan menerapkan ilmu bisnis dan agama yang telah diajarkan kepada kami.

Banyak hal yang telah kami lalui bersama berjualan Minuman isotonik,pisang cokelat,baju Bogor,kerudung,sabun mandi cair telah banyak kami bertemu tokoh hebat, ucapan 100 terimakasih mungkin belum cukup  kami ucapkan untuk semua ini namun saat ini kami sedang berproses dan akan selalu Kuingat mimpiku yang setiap waktu aku doakan untuk menjadi Trainer,meskipun masih kesulitan mencari materi yang tepat namun saya akan tetap belajar di Kubik ini.

Pada dasarnya anak yatim tidak selamanya menjadi yatim karena akan tumbuh dewasa dan umurnya bertambah maka aku selalu sadar bahwa esok aku tidak yatim lagi dan aku sudah harus mencari nafkah sendiri ,maka aku akan coba ditempatku hijrah ini untuk menjadi manusia bermanfaat.
Sadarlah dan syukurilah bila Anda memiliki keluarga yang utuh jagalah mereka berikan yang terbaik pada mereka agar mereka bangga kepada Anda.

Salam SuksesMulia