-Hijab itu melindungi, bukan mengasingkan-

-Hijab itu melindungi, bukan mengasingkan-

Hukum hijab pada hubungan laki-laki dan perempuan diberlakukan karena alasan-alasan yang logis. Namun bukan berarti hijab membatasi dan memisahkan keduanya secara penuh.

Kata “hijab” seringkali digaungkan oleh banyak orang. Pada satu sisi ada yang beranggapan hijab merupakan suatu ketentuan Islam yang pasti positif. Namun ada pula yang beranggapan hijab menghambat aktivitas dan kegiatan-kegiatan yang bersifat profesional. Dalam hal ini, terutama hijab hubungan antara laki-laki dan perempuan.

Pada dasarnya laki-laki dan perempuan diciptakan dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Berkaitan dengan masalah hijab, hukum hijab ditetapkan justru bukan untuk memisahkan keduanya. Laki-laki dan perempuan justru harusnya saling berinteraksi. Perbedaan-perbedaan dalam keduanya tercipta untuk saling mengisi. Hanya saja, harus ada kaidah moral yang menjaga.

Itu semua disampaikan oleh Adriano Rusfi, seorang konsultan pendidikan dan SDM, yang juga aktif sebagai pembicara di berbagai seminar. Pria lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini menyampaikan pendapat-pendapatnya soal hijab hubungan laki-laki dan perempuan kepada Nadhira Rizki, pada Rabu (29/5) lalu. Dalam sesi wawancara di Masjid Salman tersebut, lelaki yang biasa disapa dengan sebutan Bang Ad juga mengkritisi pendapat bahwa hijab menghalangi
dan membatasi. Padahal sebetulnya ada alasan-alasan logis di baliknya, baik dari sisi psikologi, fisiologi, dan terutama dari sisi Islami.

Apa sebenarnya yang “dilindungi” oleh hijab? Fenomena apa yang membuat hijab menjadi penting sekaligus menjadi bahan perdebatan banyak orang? Simak petikkan wawancara dengan beliau di bawah ini.

Menurut Abang, mengapa hukum hijab harus dipatuhi?
Jadi begini, dalam Islam hijab di mana-mana ada. Dalam hidup ini juga ada hijab yang mesti dijaga. Kenapa, karena antara laki-laki dan perempuan itu saling tariknya tinggi. Justru karena adanya tarik-menarik ini, di-manage secara baik lewat hijab. Kenapa? Karena tanpa ada proses hijab, gaya tarik-menarik tersebut bisa menyebabkan kerugian pada satu pihak. Kemungkinan besar biasanya perempuan, karena laki-laki punya kecenderungan untuk agresif. Misalnya, hubungan seks antara keduanya. Siapa yang kira-kira akan menjadi pemikul resiko terbesar bila terjadi kehamilan? Itu perempuan.

Kemudian, adanya hijab justru memelihara gaya tarik-menarik tadi. Misalnya mereka saling tertarik, terus nggak ada hijab. Dilepas aja, tarikan-tarikan itu. Nanti lama-lama mulai jenuh, mulai bosan, mulai tidak menarik lagi. Sama kayak magnet. Kalau magnet itu terus menerus dipertemukan, tarik-menarik, kan lama-lama gayanya sendiri berkurang.

Bagaimana pendapat Abang soal teori yang mengatakan bahwa hukum hijab membatasi sepenuhnya hubungan antara laki-laki dan perempuan?

Dulu saya tahun 2003 pertama kali bergabung dengan salman, saya diminta untuk bikin outbond di daerah Cikole. Oke, saya akan bikin kelompok, campur laki-laki dan perempuan. Oh, tentu diprotes. Sampai panitianya sendiri deg-deg-an. “Aduh, Bang saya bisa diprotes sama orang.” Lho, saya bikin pengelompokkan, kegiatannya di hutan, kalau saya nggak campur laki-laki sama perempuan kalau perempuannya kemudian terjatuh, terseret arus sungai segala macem , ini gimana kalau nggak ada cowok dalam tim tersebut?

Akhirnya saya jelaskan dalil-dalil dan seterusnya,
akhirnya mereka paham. Walau awalnya cemas, dikritik keras dan semacamnya.
Saya memesankan satu hal waktu itu, temen-temen saat ini para mahasiswa hobi bener mengatakan “syar’i”. Padahal ada yang lebih tinggi dari syar’i, Islami . Karena syar’i itu hanya bagiannya saja. Jangan sampai gara-gara demi syar’i, kita menjadi tidak Islami. Apa contohnya? Ya contohnya tadi yang saya bilang. Ada akhwat mau jatoh , dengan alasan syar’i, nggak berani megang tangannya. Dalam kasus tersebut boleh dipegang, karena darurat.
Ketika laki-laki dan perempuan saling berinteraksi,
ada “sesuatu” yang “terjadi” dalam diri masing-masing. Bisa Abang jelaskan?

Kan ada yang namanya chemistry, sebuah proses
kimiawi. Itu tidak hanya terjadi pada laki-laki dan
perempuan, tapi setiap proses interaksi dan kedekatan itu melahirkan hubungan-hubungan kimiawi. Ketika berinteraksi, ketika mereka berdekatan, itu pasti terjadi sebuah interaksi kimiawi. Apalagi kalau berdekatan itu sampai pada tingkat seneng, saling menyukai, dan sebagai-sebagainya. Yang jelas itu sudah terjadi proses transfer, transfer energi, transfer perasaan dan sebagainya. Itu pasti merubah hal-hal tertentu.

Saya pernah mendengar sebuah teori yang mengatakan bahwa laki-laki otomatis akan memberatkan suaranya ketika bicara pada perempuan, dan begitu pula sebaliknya demi menyenangkan satu sama lain. Apakah ini merupakan hal yang sama dengan perubahan tadi?

Itu sesuatu yang naluriah sih, ya. Sebagai laki-laki sadar atau tidak sadar, dia akan lebih mengoptimalkan “performa” kelaki-lakiannya. Salah satu caranya adalah suaranya jadi berat, sementara si perempuan sebaliknya, kok suaranya jadi lembut? Kalau laki-laki biasanya yang dia olah itu suara. Sedangkan perempuan mengolah penampilannya. Karena ada kaidah “taklukkanlah seorang perempuan lewat telinganya, dan taklukanlah laki-laki lewat matanya.” Ini bukan mitos.
Saya pernah melakukan riset yang membuktikan
perempuan itu kalau dirayu dengan kata-kata yang berbunga-bunga, padahal si cewek tahu itu cuman omong kosong, dirayu doang, tapi tetep seneng. “Gue tau lo gombal, tapi gue suka sama omongan lo.”

Memang mau nggak mau harus diakui, interaksi antara laki-laki dan perempuan sebelum menikah itu memang sebuah interaksi yang satu sama lain make topeng.

Nggak bisa disalahin , namanya juga ingin saling menarik perhatian. Itu naluriah. Makanya saya sering kali mengatakan pacaran itu tidak menjadi jaminan dua manusia saling kenal mengenal. “Begitu nikah, kok beda? Padahal kan pacaran udah 6 tahun, tapi begitu nikah kok beda banget ya antara kamu yang saya kenal sebelum nikah sama kamu yang saya kenal sesudah nikah?”
Hasrat tarik-menarik antara kedua lawan jenis yang begitu kuat ini, bahkan sampai ada orang yang dilabeli playboy atau playgirl, bagaimana penjelasannya dalam teori psikologi?
Kenapa terjadi fenomena playboy dan playgirl? Pertama tak tertahankan, tak terlampiaskan, dan sekarang itu begitu mudahnya sampai ada ungkapan yang saya cemas mudah-mudah nggak betul, “Nggak ada sih sekarang pacaran yang nggak pakai seks.” Itu yang saya takutkan.
Jadi memang kalau saya boleh bilang, candu paling berat di dunia itu candu seks. Seks itu potensi yang sudah ada dalam diri kita. Pada dasarnya ketertarikan laki-laki dan perempuan itu sejak kecil, 5 tahun sudah ada. Begini, sejak awal abad 20 lahir generasi baru. Namanya “remaja”. Jaman dulu remaja itu nggak ada, anak-anak langsung dewasa. Kenapa remaja itu muncul? Karena telah lahir generasi s udah baligh tapi belum akil . Padahal akil baligh itu harusnya satu paket. Dalam Islam nggak ada yang namanya remaja.

Baligh , kedewasaan fisik, melahirkan nafsu. Akil , dewasa mental, melahirkan akal. Kita bisa bayangin kalau ada generasi secara fisik udah dewasa, tapi secara mental dia belum dewasa. Nafsunya menggebu-gebu, akal sebagai alat pengendali nafsu belum terbentuk dengan matang. Fenomena playboy, playgirl ,awalnya itu dari situ.

Stimulasi-stimulasi yang Abang sebutkan tadi, kan, berasal dari dalam diri. Bagaimana dengan stimulasi dari luar?

Stimulan dari luar itu pasti banyak. Makanan saja bisa jadi stimulan. Misalnya, kita banyak makan protein hewani sangat berbeda dengan kalau kita banyak makan yang sifatnya nabati. Banyak-banyak makan protein hewani, dorongan seksual jadi tinggi. Belum lagi stimulasi yang lain. Kalau cowok terutama stimulasinya dari mata. Perempuan stimulasinya sentuhan. Jadi kita kembali lagi ke hijab tadi. Islam sebenarnya memelihara itu.

Ada lagi stimulasi-stimulasi yang sifatnya kultural, budaya. Sekarang kita lihat orang ciuman itu biasa. Dari lingkungan, kita berteman dengan teman yang, “Kok dia main pegang-pegang aja ? Kok dia main colek-colekan gampang aja ?” Kan bagi kita juga ada satu perasaan, “ Gimana ya rasanya dipegang? Gimana rasanya dicolek?”

Makanya perempuan lebih riskan pada stimulasi-
stimulasi eksternal ini. Rasulullah mengatakan,
“Sesungguhnya syahwat perempuan lebih besar dari syahwat laki-laki. Tapi Allah lindungi mereka dengan rasa malu.” Jadi perempuan secara seksual dorongannya memang lebih tinggi, tapi Allah hiasi mereka dengan rasa malu. Itu senjata yang paling bagus. Nah, yang repot kalau sekarang ini rasa malunya udah hilang. Waduh , tambah babak belur, deh.

Sudah akilnya belum berkembang, rasa malu sebagai pengendali sudah nggak berkembang juga. Apalagi sekarang ada ajaran bahwa malu itu jelek.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa tersenyum pada lawan jenis pun tidak boleh? Seperti apa kaidah yang sebenarnya harus dilaksanakan?

Begini ada hal-hal yang sifatnya perbedaan pendapat. Misalnya suara, suara adalah aurat. Ada yang mengatakan benar, ada yang mengatakan tidak. Kalau kayak berbicara dan sebagainya, di jaman Rasulullah, toh juga terjadi. Yang terpenting yang diajarkan oleh agama jangan menggunakan intonasi yang mendayu-dayu, merayu, dan sebagainya, yang membuat orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit menjadi tergoda. Itu kan yang disebut dalam Alquran.

Jadi intinya bagaimana menggunakan itu semua

secukupnya, seadanya, sekadarnya. Misalnya kita lagi ngobrol, nggak mungkin dong, ngobrol nggak tatapan mata. Sementara di jaman Rasulullah proses belajar itu tatap mata. Yang penting secukupnya, sekadarnya, sewajarnya, kan begitu. Karena dikatakan oleh Sayyidina Ali, “Pandangan pertama adalah rahmat, pandangan kedua adalah khianat.” Arti dari pandangan kedua itu adalah memandang sesuatu dengan tambahan yang niatnya udah busuk.

Rasulullah juga mengatakan dalam satu hadits. “Jika aku perintahkan sesuatu kepadamu, laksanakanlah semampumu.” Dalam pengertian, kita mencoba untuk menjaga harga diri kita, sejauh yang bisa kita lakukan. Kalau kita tidak bisa, ya kita mencoba untuk beristighfar. Yang penting kita menganggap yang benar tetap benar, yang salah tetap salah. Jangan kita melakukan hal yang salah tapi kita melakukan pembenaran terhadap hal itu.

Wallahua'lam
-salmanitb.com-Hijab itu melindungi, bukan mengasingkan-

Hukum hijab pada hubungan laki-laki dan perempuan diberlakukan karena alasan-alasan yang logis. Namun bukan berarti hijab membatasi dan memisahkan keduanya secara penuh.
Kata “hijab” seringkali digaungkan oleh banyak orang. Pada satu sisi ada yang beranggapan hijab merupakan suatu ketentuan Islam yang pasti positif. Namun ada pula yang beranggapan hijab menghambat aktivitas dan kegiatan-kegiatan yang bersifat profesional. Dalam hal ini, terutama hijab hubungan antara laki-laki dan perempuan.

Pada dasarnya laki-laki dan perempuan diciptakan dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Berkaitan dengan masalah hijab, hukum hijab ditetapkan justru bukan untuk memisahkan keduanya. Laki-laki dan perempuan justru harusnya saling berinteraksi. Perbedaan-perbedaan dalam keduanya tercipta untuk saling mengisi. Hanya saja, harus ada kaidah moral yang menjaga.

Itu semua disampaikan oleh Adriano Rusfi, seorang konsultan pendidikan dan SDM, yang juga aktif sebagai pembicara di berbagai seminar. Pria lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini menyampaikan pendapat-pendapatnya soal hijab hubungan laki-laki dan perempuan kepada Nadhira Rizki, pada Rabu (29/5) lalu. Dalam sesi wawancara di Masjid Salman tersebut, lelaki yang biasa disapa dengan sebutan Bang Ad juga mengkritisi pendapat bahwa hijab menghalangi
dan membatasi. Padahal sebetulnya ada alasan-alasan logis di baliknya, baik dari sisi psikologi, fisiologi, dan terutama dari sisi Islami.

Apa sebenarnya yang “dilindungi” oleh hijab? Fenomena apa yang membuat hijab menjadi penting sekaligus menjadi bahan perdebatan banyak orang? Simak petikkan wawancara dengan beliau di bawah ini.

Menurut Abang, mengapa hukum hijab harus dipatuhi?
Jadi begini, dalam Islam hijab di mana-mana ada. Dalam hidup ini juga ada hijab yang mesti dijaga. Kenapa, karena antara laki-laki dan perempuan itu saling tariknya tinggi. Justru karena adanya tarik-menarik ini, di-manage secara baik lewat hijab. Kenapa? Karena tanpa ada proses hijab, gaya tarik-menarik tersebut bisa menyebabkan kerugian pada satu pihak. Kemungkinan besar biasanya perempuan, karena laki-laki punya kecenderungan untuk agresif. Misalnya, hubungan seks antara keduanya. Siapa yang kira-kira akan menjadi pemikul resiko terbesar bila terjadi kehamilan? Itu perempuan.

Kemudian, adanya hijab justru memelihara gaya tarik-menarik tadi. Misalnya mereka saling tertarik, terus nggak ada hijab. Dilepas aja, tarikan-tarikan itu. Nanti lama-lama mulai jenuh, mulai bosan, mulai tidak menarik lagi. Sama kayak magnet. Kalau magnet itu terus menerus dipertemukan, tarik-menarik, kan lama-lama gayanya sendiri berkurang.

Bagaimana pendapat Abang soal teori yang mengatakan bahwa hukum hijab membatasi sepenuhnya hubungan antara laki-laki dan perempuan?

Dulu saya tahun 2003 pertama kali bergabung dengan salman, saya diminta untuk bikin outbond di daerah Cikole. Oke, saya akan bikin kelompok, campur laki-laki dan perempuan. Oh, tentu diprotes. Sampai panitianya sendiri deg-deg-an. “Aduh, Bang saya bisa diprotes sama orang.” Lho, saya bikin pengelompokkan, kegiatannya di hutan, kalau saya nggak campur laki-laki sama perempuan kalau perempuannya kemudian terjatuh, terseret arus sungai segala macem , ini gimana kalau nggak ada cowok dalam tim tersebut?

Akhirnya saya jelaskan dalil-dalil dan seterusnya,
akhirnya mereka paham. Walau awalnya cemas, dikritik keras dan semacamnya.
Saya memesankan satu hal waktu itu, temen-temen saat ini para mahasiswa hobi bener mengatakan “syar’i”. Padahal ada yang lebih tinggi dari syar’i, Islami . Karena syar’i itu hanya bagiannya saja. Jangan sampai gara-gara demi syar’i, kita menjadi tidak Islami. Apa contohnya? Ya contohnya tadi yang saya bilang. Ada akhwat mau jatoh , dengan alasan syar’i, nggak berani megang tangannya. Dalam kasus tersebut boleh dipegang, karena darurat.
Ketika laki-laki dan perempuan saling berinteraksi,
ada “sesuatu” yang “terjadi” dalam diri masing-masing. Bisa Abang jelaskan?

Kan ada yang namanya chemistry, sebuah proses
kimiawi. Itu tidak hanya terjadi pada laki-laki dan
perempuan, tapi setiap proses interaksi dan kedekatan itu melahirkan hubungan-hubungan kimiawi. Ketika berinteraksi, ketika mereka berdekatan, itu pasti terjadi sebuah interaksi kimiawi. Apalagi kalau berdekatan itu sampai pada tingkat seneng, saling menyukai, dan sebagai-sebagainya. Yang jelas itu sudah terjadi proses transfer, transfer energi, transfer perasaan dan sebagainya. Itu pasti merubah hal-hal tertentu.

Saya pernah mendengar sebuah teori yang mengatakan bahwa laki-laki otomatis akan memberatkan suaranya ketika bicara pada perempuan, dan begitu pula sebaliknya demi menyenangkan satu sama lain. Apakah ini merupakan hal yang sama dengan perubahan tadi?

Itu sesuatu yang naluriah sih, ya. Sebagai laki-laki sadar atau tidak sadar, dia akan lebih mengoptimalkan “performa” kelaki-lakiannya. Salah satu caranya adalah suaranya jadi berat, sementara si perempuan sebaliknya, kok suaranya jadi lembut? Kalau laki-laki biasanya yang dia olah itu suara. Sedangkan perempuan mengolah penampilannya. Karena ada kaidah “taklukkanlah seorang perempuan lewat telinganya, dan taklukanlah laki-laki lewat matanya.” Ini bukan mitos.
Saya pernah melakukan riset yang membuktikan
perempuan itu kalau dirayu dengan kata-kata yang berbunga-bunga, padahal si cewek tahu itu cuman omong kosong, dirayu doang, tapi tetep seneng. “Gue tau lo gombal, tapi gue suka sama omongan lo.”

Memang mau nggak mau harus diakui, interaksi antara laki-laki dan perempuan sebelum menikah itu memang sebuah interaksi yang satu sama lain make topeng.
Nggak bisa disalahin , namanya juga ingin saling menarik perhatian. Itu naluriah. Makanya saya sering kali mengatakan pacaran itu tidak menjadi jaminan dua manusia saling kenal mengenal. “Begitu nikah, kok beda? Padahal kan pacaran udah 6 tahun, tapi begitu nikah kok beda banget ya antara kamu yang saya kenal sebelum nikah sama kamu yang saya kenal sesudah nikah?”
Hasrat tarik-menarik antara kedua lawan jenis yang begitu kuat ini, bahkan sampai ada orang yang dilabeli playboy atau playgirl, bagaimana penjelasannya dalam teori psikologi?

Kenapa terjadi fenomena playboy dan playgirl? Pertama tak tertahankan, tak terlampiaskan, dan sekarang itu begitu mudahnya sampai ada ungkapan yang saya cemas mudah-mudah nggak betul, “Nggak ada sih sekarang pacaran yang nggak pakai seks.” Itu yang saya takutkan.
Jadi memang kalau saya boleh bilang, candu paling berat di dunia itu candu seks. Seks itu potensi yang sudah ada dalam diri kita. Pada dasarnya ketertarikan laki-laki dan perempuan itu sejak kecil, 5 tahun sudah ada. Begini, sejak awal abad 20 lahir generasi baru. Namanya “remaja”. Jaman dulu remaja itu nggak ada, anak-anak langsung dewasa. Kenapa remaja itu muncul? Karena telah lahir generasi s udah baligh tapi belum akil . Padahal akil baligh itu harusnya satu paket. Dalam Islam nggak ada yang namanya remaja.

Baligh , kedewasaan fisik, melahirkan nafsu. Akil , dewasa mental, melahirkan akal. Kita bisa bayangin kalau ada generasi secara fisik udah dewasa, tapi secara mental dia belum dewasa. Nafsunya menggebu-gebu, akal sebagai alat pengendali nafsu belum terbentuk dengan matang. Fenomena playboy, playgirl ,awalnya itu dari situ.
Stimulasi-stimulasi yang Abang sebutkan tadi, kan, berasal dari dalam diri. Bagaimana dengan stimulasi dari luar?

Stimulan dari luar itu pasti banyak. Makanan saja bisa jadi stimulan. Misalnya, kita banyak makan protein hewani sangat berbeda dengan kalau kita banyak makan yang sifatnya nabati. Banyak-banyak makan protein hewani, dorongan seksual jadi tinggi. Belum lagi stimulasi yang lain. Kalau cowok terutama stimulasinya dari mata. Perempuan stimulasinya sentuhan. Jadi kita kembali lagi ke hijab tadi. Islam sebenarnya memelihara itu.
Ada lagi stimulasi-stimulasi yang sifatnya kultural, budaya. Sekarang kita lihat orang ciuman itu biasa. Dari lingkungan, kita berteman dengan teman yang, “Kok dia main pegang-pegang aja ? Kok dia main colek-colekan gampang aja ?” Kan bagi kita juga ada satu perasaan, “ Gimana ya rasanya dipegang? Gimana rasanya dicolek?”

Makanya perempuan lebih riskan pada stimulasi-
stimulasi eksternal ini. Rasulullah mengatakan,
“Sesungguhnya syahwat perempuan lebih besar dari syahwat laki-laki. Tapi Allah lindungi mereka dengan rasa malu.” Jadi perempuan secara seksual dorongannya memang lebih tinggi, tapi Allah hiasi mereka dengan rasa malu. Itu senjata yang paling bagus. Nah, yang repot kalau sekarang ini rasa malunya udah hilang. Waduh , tambah babak belur, deh.
Sudah akilnya belum berkembang, rasa malu sebagai pengendali sudah nggak berkembang juga. Apalagi sekarang ada ajaran bahwa malu itu jelek.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa tersenyum pada lawan jenis pun tidak boleh? Seperti apa kaidah yang sebenarnya harus dilaksanakan?

Begini ada hal-hal yang sifatnya perbedaan pendapat. Misalnya suara, suara adalah aurat. Ada yang mengatakan benar, ada yang mengatakan tidak. Kalau kayak berbicara dan sebagainya, di jaman Rasulullah, toh juga terjadi. Yang terpenting yang diajarkan oleh agama jangan menggunakan intonasi yang mendayu-dayu, merayu, dan sebagainya, yang membuat orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit menjadi tergoda. Itu kan yang disebut dalam Alquran.
Jadi intinya bagaimana menggunakan itu semua

secukupnya, seadanya, sekadarnya. Misalnya kita lagi ngobrol, nggak mungkin dong, ngobrol nggak tatapan mata. Sementara di jaman Rasulullah proses belajar itu tatap mata. Yang penting secukupnya, sekadarnya, sewajarnya, kan begitu. Karena dikatakan oleh Sayyidina Ali, “Pandangan pertama adalah rahmat, pandangan kedua adalah khianat.” Arti dari pandangan kedua itu adalah memandang sesuatu dengan tambahan yang niatnya udah busuk.

Rasulullah juga mengatakan dalam satu hadits. “Jika aku perintahkan sesuatu kepadamu, laksanakanlah semampumu.” Dalam pengertian, kita mencoba untuk menjaga harga diri kita, sejauh yang bisa kita lakukan. Kalau kita tidak bisa, ya kita mencoba untuk beristighfar. Yang penting kita menganggap yang benar tetap benar, yang salah tetap salah. Jangan kita melakukan hal yang salah tapi kita melakukan pembenaran terhadap hal itu.
Wallahua'lam
-salmanitb.com

Related

Kiriman Orang Lain 6956268474828863391

Post a Comment

emo-but-icon
:noprob:
:smile:
:shy:
:trope:
:sneered:
:happy:
:escort:
:rapt:
:love:
:heart:
:angry:
:hate:
:sad:
:sigh:
:disappointed:
:cry:
:fear:
:surprise:
:unbelieve:
:shit:
:like:
:dislike:
:clap:
:cuff:
:fist:
:ok:
:file:
:link:
:place:
:contact:

Translate this blog!

TerpopulerUpdate!Komentar

Terpopuler

Update!

BAHAYA TIDUR SETELAH SAHUR

🍃BAHAYA TIDUR SETELAH SAHUR🍃 .. Berikut penyebab kenapa seseorang tidak dianjurkan kembali setelah makan sahur 😌. . 💚Pertama, gangguan lambung/asam lambung. Setelah men...

IKHWAN-AKHWAT DI DUNIA NYATA DAN MAYA

#NASEHAT IKHWAN-AKHWAT DI DUNIA NYATA DAN MAYA 💚         💜        ❤ 🌔Banyaknya jaringan sosial...

_Hadapkan seluruh doamu kepada Dzat yang tidak ada sesuatupun yang bisa membatasi-Nya

Kajian Kitab Hikam Ust. Riyadh Ahmad *Resume Kajian Hikam* _Senin, 6 Maret 2017_ *_Hadapkan seluruh doamu kepada Dzat yang tidak ada sesuatupun yang bisa membatasi-Nya._* Berdoalah kepada Allah denga...

JUST FOCUS ON ALLAH! UTANG 3 MILYAR LUNAS DAN KEAJAIBAN TERUS BERDATANGAN..

JUST FOCUS ON ALLAH! UTANG 3 MILYAR LUNAS DAN KEAJAIBAN TERUS BERDATANGAN.. Madinah waktu subuh.. Saya dan mas Munawar keluar dari hotel berdua menuju masjid Nabawi. Sampai persis di depan Hotel sebua...

Waspadalah Bila Hidup Anda Mudah

Waspadalah Bila Hidup Anda Mudah jamilazzaini.com / Jamil Azzaini / 3 hari yang lalu Tahun ini, banyak sekali hari libur yang berdekatan dengan hari Sabtu dan Minggu. Waktu-waktu l...

Begini Cara Masjid Al-Jihad, Medan Memakmurkan Jamaahnya

Bila di Yogyakarta ada sebuah mesjid terkenal dengan inovasi dan aneka programnya, yaitu Jogokariyan, lain lagi dengan Mesjid Al-Jihad, Medan. Mesjid ini tadinya mengandalkan pendanaan dari pola manag...

RAHASIA KEKUATAN CIUM TANGAN & CIUM KENING

*RAHASIA KEKUATAN CIUM TANGAN & CIUM KENING* اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى س&...

Bumi Para Wali

Bumi Para Wali Published on Wednesday, 22 March 2017 05:59 Oleh : Muhaimin Iqbal Selama berabad-abad kaum Yahudi tinggal di kota kecil Yastrib sebelum menjadi Madinah. Mereka berbahasa Arab, berpaka...

LEBIH BAIK MANA?

# KADANG- KADANG KITA LEBIH SIBUK NGURUSIN ORANG LAIN LUPA DIRI SENDIRI # *KISAH PENUH HIKMAH. "LEBIH BAIK MANA?"* Lebih baik mana? orang banyak ibadah tapi berakhlak buruk atau tak beribadah tapi ber...

_Hadapkan seluruh doamu kepada Dzat yang tidak ada sesuatupun yang bisa membatasi-Nya

Kajian Kitab Hikam Ust. Riyadh Ahmad *Resume Kajian Hikam* _Senin, 6 Maret 2017_ *_Hadapkan seluruh doamu kepada Dzat yang tidak ada sesuatupun yang bisa membatasi-Nya._* Berdoalah kepada Allah denga...

Komentar

Rina Mariana:

Yang mana kamu?KEPEMILIKAN SATU-SATUNYAKEMITRAANKERJA SAMAPERSEROAN TERBATASKOOPERATIFSaya ingin menggunakan media ini agar Anda semua tahu bahwa mendapatkan pinjaman tidak sesulit dan stres seperti y...

Rina Mariana:

Yang mana kamu?KEPEMILIKAN SATU-SATUNYAKEMITRAANKERJA SAMAPERSEROAN TERBATASKOOPERATIFSaya ingin menggunakan media ini agar Anda semua tahu bahwa mendapatkan pinjaman tidak sesulit dan stres seperti y...

Angga Annisa:

Hai semuanya, Nama saya Angga Annisa dan saya berbicara sebagai orang yang paling bahagia di seluruh dunia hari ini sebelum sekarang saya secara finansial dipukul tanpa harapan akan bantuan apa pun, t...

Angga Annisa:

Hai semuanya, Nama saya Angga Annisa dan saya berbicara sebagai orang yang paling bahagia di seluruh dunia hari ini sebelum sekarang saya secara finansial dipukul tanpa harapan akan bantuan apa pun, t...

Solution:

Halo pemirsa di seluruh dunia, Ada kabar baik untuk Anda semua hari ini dapatkan kartu ATM Kosong Anda yang berfungsi di semua mesin ATM di seluruh dunia. Kami memiliki program khusus kartu ATM yang d...

Solution:

Halo pemirsa di seluruh dunia, Ada kabar baik untuk Anda semua hari ini dapatkan kartu ATM Kosong Anda yang berfungsi di semua mesin ATM di seluruh dunia. Kami memiliki program khusus kartu ATM yang d...

Ny. SISKA WIBOWO:

Halo semuanya, Nama saya Siska wibowo saya tinggal di Surabaya di Indonesia, saya seorang mahasiswa, saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman untuk sangat berhat...

Theresia Widiyasari:

KESAKSIAN BAGAIMANA SAYA MENDAPATKAN PINJAMAN SAYA DARI PERUSAHAAN PINJAMAN DAN TERPERCAYA. Saya bernama Theresia Widiyasari dan saya tinggal di Australia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengi...

josephine jumawan caballo:

Halo semuaNama saya JOSEPHINE JUMAWAN CABALLO, saya tinggal di bataan orion, phillipine. Saya ingin berterima kasih kepada ibu yang baik KARINA ROLAND karena membantu saya mendapatkan pinjaman yang ba...

Ny. SISKA WIBOWO:

Halo semuanya, Nama saya Siska wibowo saya tinggal di Surabaya di Indonesia, saya seorang mahasiswa, saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman untuk sangat berhat...

Arya Theresia:

KABAR BAIK !!! KABAR BAIK !!! KABAR BAIK!!!Halo semua, nama saya Mrs. Arya Theresia, saya dari Indonesia, saya ingin menggunakan media ini untuk membagikan kesaksian saya tentang bagaimana saya mendap...

Edwin Schafer:

BAGAIMANA SAYA MENDAPATKAN UANG SAYA KEMBALI DARI PEMBERI PINJAMAN PALSU. Aku hanya ingin saran semua orang di sini untuk berhati-hati ini mengambil lender mengaku memberikan pinjaman. Saya mendapat d...

One:

PENAWARAN ISTIMEWA!!!Sebagai para profesional di bidang keuangan, kami menawarkan berbagai layanan kepada individu, bisnis, dan perusahaan. Setelah melayani komunitas keuangan, kami memahami tujuan ke...

Mohammad Ismali:

kesaksian nyata dan kabar baik !!!Nama saya mohammad, saya baru saja menerima pinjaman saya dan telah dipindahkan ke rekening bank saya, beberapa hari yang lalu saya melamar ke Perusahaan Pinjaman Dan...

Soe Punya2:

Jual Obat Telat BulanObat Aborsi Cytotec AsliJual Obat Aborsi Tuntashttp://lapakobataborsi.com/ Jual Obat Aborsi Ampuh Cytotec Obat Penggugur Kandungan Janin Obat Penggugur KandunganObat AborsiCara A...

Dapatkan Lebih Cepat

Friends Added

Total Pengunjung

332041

Blog Archive

Sedang Hits

item