Hukumlah Dirimu

Hukumlah Dirimu
Oleh : Jamil Azzaini
Kemarin, usai memberikan seminar di Indonesia Power Bali, saya mengajak asisten saya mengunjungi beberapa pantai di Bali. Terakhir, kami singgah di Pantai Kuta untuk mandi di laut sekaligus belajar surfing. Saya pun mencari dua pelatih surfing, satu untuk saya dan satu untuk asisten saya.
Setelah latihan cukup lama, asisten saya tetap mengalami kesulitan bermain surfing. Ketika itu saya berkata, “Kalau kamu gak bisa terus maka bayar sewa papan seluncur dan bayar pelatih sendiri, ya.” Ajaibnya, beberapa saat kemudian asisten saya bisa bermain surfing dan berteriak-teriak kegirangan.
Terkadang, kita perlu menentapkan sanksi bagi diri sendiri saat kita gagal melakukan mencapai target atau melakukan sesuatu. Adanya sanksi membuat kita mengerjakan sungguh-sungguh karena khawatir ketidaknyamanan akan mendatangi kita. Atau kita mengerjakan dengan penuh kesungguhan karena takut kehilangan sesuatu.
Saya menghukum diri saya apabila tidak bisa bangun sebelum subuh. Hukumannya, membelikan oleh-oleh terbaik untuk orang yang membenci, mencela atau pernah menghina saya.
Saya juga menghukum diri sendiri apabila gagal mencapai target yang sudah saya tetapkan. Apa hukumannya? Saya mengirim orang untuk ikut training yang investasinya setiap orang lebih dari Upah Minimum Regional (UMR). Yang saya kirim tidak hanya satu orang tetapi beberapa orang. Tergantung dari pencapaian targetnya.
Menghukum diri sendiri itu melatih disiplin dan kesungguhan. Namun hukumannya jangan sesuatu yang mendatangkan dosa tetapi sesuatu yang mendatangkan kebaikan untuk orang lain. Cobalah praktekkan…
Salam SuksesMulia