Ketika Sahabat Membicarakan Keburukan Kita.

Ketika Sahabat Membicarakan Keburukan Kita.                               ~~~~~                                          ***SEBELUMNYA pahamilah, ujian terbesar dalam persahabatan justru kecurigaan-kecurigaan tanpa dasar. Memang ada sebuah petuah yang berkata, “Hanya karena seseorang sangat mencintaimu, bukan berarti mereka tak akan pernah menyakitimu.” Hanya saja, rasa cinta seorang sahabat bukan sekadar dilihat dari ‘baik-buruknya ucapan’ tetapi bagaimana caranya memperlakukanmu lewat tindakan.                                                                                  ---                                                                                    Mudah saja mencari tahu apakah sahabatmu berbicara baik tentangmu atau tidak saat dirimu tiada didekatnya. Bisa dilakukan dengan melibatkan orang ketiga yang memancing permbicaraan dengan memunculkan kesan seolah-olah orang ketiga yang dirimu umpankan itu tidak suka menjadi sahabatmu. Tetapi keuntungan apa yang didapat dari hal ini? Tidak ada keuntungannya sama sekali, karena akibat ‘satu ujaran’ bisa merusak persaudaraan yang sudah lama kalian simpul dalam ikatan.                                              ---                                                                                   Sahabat tidak harus menyukai segala hal yang ada dalam diri kita, tetapi dirinya selalu ada saat kita membutuhkannya. Tugas kita hanyalah menyakini bahwa di atas rasa ketidaksukaannya pasti ada niat baik agar kita bisa berbenah diri menjadi pribadi yang lebih baik. Bukankah kritik terbaik itu datangnya justru dari orang-orang yang dekat dengan kita. Sebab sudah paham bagaimana kesanggupan kita membijaksanakan penghidupan.                                                              ---                                                                                            Andai pun mengetahui sahabatmu berbicara buruk di belakangmu, dengan catatan dirimu mengetahuinya secara langsung maka ajaklah bermusyawarah dari hati ke hati. Dirimu mengakuinya sahabat, bukan? Jika demikian, jadilah sahabat yang baik. Apabila dirimu membencinya tanpa pernah tahu alasan mengapa dirinya berbicara tentang hal yang tidak disukainya darimu maka itu tidaklah bijaksana. Ingatlah kritik ialah anugerah yang bisa jadi Allah rencanakan melalui hamba-Nya untuk menguji hamba yang lain agar lebih menyantunkan hati dalam berkehidupan.                                             ---                                                                                     Penyesalan selalu datang terlambat, jangan sampai dirimu menyesal seumur hidup karena belum menyanggupkan diri menerima kritik dan saran dari sahabat untuk tujuan kebaikanmu. Justru kita membutuhkan sahabat yang bersedia menyediakan ruang untuk dibenci saat mengkritisi hal-hal yang tidak disukai dalam diri kita, merekalah sahabat-sahabat sejati. Cinta bukan semata-mata ditumbuhkan dari kebersamaan saat berbahagia, hingga berujung pada pujian-pujian. Tetapi juga bisa ditumbuhkan dari kritik dan saran yang mendewasakan.

Silahkan dishare...

Oleh : Arief Siddiq Razaan/26 September 2015