Menjadi hambaNya yang spesial dengan Taqwa & Tawakal

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Resume Kajian Hikam Senin 13 Maret 2017
* Menjadi hambaNya yang spesial dengan Taqwa & Tawakal*
Manusia diciptakan di dunia hanya untuk beribadah kepadaNya. Sehingga apapun yang kita kerjakan dan ikhtiar yang kita lakukan harus tetap Allah yang menjadi prioritas utama. Karena semua yg kita lakukan pun atas kehendakNya.
Kita mencari rezeki diniatkan untuk bekal ibadah. Apakah benar-benar untuk ibadah? Apakah dalam ikhtiar tersebut membuat kita dekat denganNya? atau malah membuat lupa?
Tidak sedikit dari kita yang shalatnya tidak tepat waktu dengan alasan sibuk, atau bahkan ada yang berani meninggalkan shalat dengan alasan pekerjaan menumpuk. Sehingga lupa bahwa Allah-lah maha pemberi rezeki.
Padahal apabila suatu populasi manusia yang didalamnya menggunakan SOP (Standard Operasional Prosedur) Taqwa, maka Allah akan men-spesial-kan manusianya. Contoh saja di Mekah dan Medinah. Semua masyarakatnya sangat Taqwa dan tawakal kepada Allah. Ketika adzan berkumandang, mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan shaf paling depan. Bagi para pedagang, tokonya hanya diberi penanda bahwa sang penjaga sedang istirahat, lalu ditinggalkan begitu saja tanpa takut terjadi sesuatu. Mereka tawakal, mereka tau bahwa Allah maha pemberi rezeki. Mereka Taqwa, mereka tau bahwa ibadah tidak bisa ditunda-tunda. Maka dari itu Allah memberikan kemakmuran luar biasa di Mekah dan Medinah.
Belajar dari hal tersebut, mari kita kuatkan niat untuk semakin Taqwa dan Tawakal. Allah memberikan manusia akal dan fikiran, namun ternyata prosentase akal kita dalam menyelesaikan masalah itu 0%. Kuncinya hanya Taqwa dan Tawakal. Apabila dzohir kita bertanya, dan batin kita bertawakal dengan sungguh-sungguh, maka sebenarnya Allah telah memberikan anugerah yang paling agung dalam diri kita. Dan siapa yg bertaqwa dan bertawakal Allah akan membuka pintu rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
Dengan prosentase akal yang ternyata 0%, lantas kita tidak perlu berikhtiar? Bukan begitu. Ikhtiar harus tetap dilakukan, tapi jangan sampai melawan aturan yang sudah Allah tetapkan. Ikhtiar itu ibadah yang seharusnya lillahi ta'ala.
Mari kita kita mantapkan diri untuk semakin Taqwa dan Tawakal. Pasrahkan semua keputusan kepadaNya. Karena tawakal akan sulit bagi manusia yang merasa dirinya bisa menyelesaikan masalahnya. Padahal Tawakal akan muncul pada diri yang merasa tidak bisa dari yang Maha Bisa, yaitu Allah Swt.